Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2017

Catatan huruf an - Kitab Tashiilun Nahwi - Pelajaran 32

Gambar
Catatan ini adalah sambungan dari catatan sebelumnya yaitu huruf naashibah , terutama huruf أَنْ  (an). Catatan huruf أَنْ 1. أَنْ (an) dapat dihilangkan setelah enam huruf di bawah. a. Setelah حَتَّى (hattaa) Contoh: سِرْتُ حَتَّى أَدْخُلَ البَلَدَ  = sirtu hattaa adkhula al-balada. Artinya = Saya pergi sampai masuk kota itu. Penjelasan: - kalau ada an => حَتَّى أَنْ أَدْخُلَ - namun أَنْ dihilangkan, dan setelah huruf حَتَّى , fi'il mudharinya menjadi manshuub. b. Setelah لاَمُ الجُحُوْدِ atau لاَمُ النَّفْيِ  (laam juhuud atau lam nafyi) Contoh: - مَا كَانَ اللَّهُ لِيُعَذِّبَهُمْ  = maa kaanallahu liyu'adzdzibahum Artinya = Allah tidak akan menghukum mereka. c. Setelah أَوْ (au) yang berarti إِلَى أَنْ (sampai) atau إِلاَّ أَنْ (jika tidak). Contoh: - لَأَلْزَمَنَّكَ أَوْ تُعْطِيَنِيْ حَقِّيْ  = la-alzamannaka au tu'thiyanii haqqii Artinya = Saya tidak akan meninggalkanmu sampai kamu memberikan hakku. - يُعَاقَبُ المُسِيْءُ أَوْ يَعْتَذِرَ = yu-'aaqabu almusii-u

Huruf naashibah - Kitab Tashiilun Nahwi - Pelajaran 31

Gambar
الحُرُوْفُ النَّاصِبَةُ  = al-huruufun naashibatu Saya akan menjelaskan salah satu 'aamil yaitu huruf naashibah. Huruf naashibah adalah huruf yang menyebabkan kata yang berada setelahnya (fi'il mudhari') menjadi nashab (manshuub). Huruf naashibah adalah : - أَنْ  = umumnya digunakan untuk pemisah dua kata kerja. - لَنْ  = tidak akan - كَيْ  = supaya - إِذَنْ = jika demikian Fi'il mudhari' yang manshuub 1. Jika huruf akhirnya adalah yang shahih (selain huruf و , ي , ا/ى ) maka huruf akhir berharakat fat-hah. 2. Jika fi'ilnya yang termasuk af'alul khamsah, maka nashabnya adalah dengan menghilangkan huruf nun. Lihat apa saja yang termasuk af'alul khamsah di sini: http://belajarbahasaarabdasar.blogspot.com/2016/04/penjelasan-fiil-mudhari-tashrif-pola.html 3. Jika huruf akhirnya huruf waw (و) maka manshubnya => fat-hah zhahirah. 4. Jika huruf akhirnya huruf ي (ya), maka manshubnya => fat-hah zhahirah. 5. Jika huruf akhirnya alif (ى/ا), maka manshubnya =

Al-'awaamilu - Kitab Tashiilun Nahwi - Pelajaran 30

Gambar
Selesai sudah kita membahas tentang taabi', sekarang pembahasannya adalah mengenai 'aamil . عَوَامِلُ ('awaamilu) adalah jamak dari عَامِلٌ ('aamilun). Definisi 'aamil 'Aamil adalah kata yang merupakan penyebab i'raab berubah pada kata lain. Tipe 'aamil Ada dua tipe 'aamil: 1. مَعْنَوِيٌّ  = ma'nawiyyun Ialah 'amil yang bukan merupakan kata (abstrak). Contoh: a. زَيْدٌ قَائِمٌ = Zaidun qaa-imun Artinya = Zaid berdiri. Penjelasan: - Zaid adalah mubtada', karena ia ibtida' maka ia marfu' - Qaa-imun adalah khabar, dan ia dalam kondisi rafa'. b. يَعْمَلُ زَيْدٌ  = ya'malu Zaidun Artinya = Zaid sedang bekerja. Penjelasan: - ya'malu adalah fi'il mudhari yang bukan dalam keadaan nashab atau jazm, sehingga ia dalam kondisi rafa'. - Zaid adalah faa'il jadi ia marfuu' 2. لَفْظِيٌّ  = lafzhiyyun Ialah 'aamil yang berupa kata, ada tiga tipe amil lafzhi, yaitu: a. الحُرُوْفُ = al-huruuf Huruf yang menjadi aamil

Al-athfu al-bayan - Kitab Tashiilun Nahwi - Pelajaran 29

Gambar
Sekarang kita belajar poin terakhir tawaabi' yaitu athful bayan, masih dari kitab tashiilun nahwi. عَطْفُ البَيَانِ = athfu al-bayani Definisi athful bayan  Athaf bayan adalah taabi' yang menjelaskan matbuu'. Contohnya adalah menjelaskan nama yang lebih dikenal dari dua nama. Misalnya: قَامَ أَبُو حَفْصٍ عُمَرُ  = qaama abuu hafshin 'umaru Artinya = Telah berdiri Abu Hafs 'Umar. Penjelasan kalimat: - Yang menjadi matbuu' dalam kalimat di atas adalah abu hafshin. - Yang menjadi taabi' adalah 'Umaru. - Matbuu' dalam kalimat di atas juga disebut mubayyanun (مُبَيَّنٌ) alias yang dijelaskan. - taabi' dalam kalimat di atas disebut juga bayaanun (بَيَانٌ) alias penjelas. Contoh lain yang menggunakan athaf bayan - جَاءَ زَيْدٌ أَبُو عَمْرٍو  = jaa-a Zaidun Abuu 'Amrin. Artinya = Telah datang Zaid Abu amar. Penjelasan kalimat: - yang menjadi mubayyan adalah zaid - yang menjadi bayaan adalah abu amrin. Alhamdulillah, akhirnya selesai juga pelajaran m

Al-'athfu biharfin - Kitab Tashiilun Nahwi - Pelajaran 28

Gambar
العَطْفُ بِحَرْفٍ / عَطْفُ النَّسَقِ  = al-'athfu biharfin / athfu an-nasaqi * al-athfu biharfin dalam bahasa Inggrisnya disebut conjunction. * al-athfu biharfin adalah taabi' yang letaknya setelah huruf athaf (حَرْفُ عَطْفٍ ). * Polanya adalah = huruf athaf terletak di antara taabi' dan matbuu'. * Kondisi antara taabi' dan matbuu' adalah sama (sama-sama marfuu' atau manshuub atau majrur). * Taabi' dalam hal ini dinamakan ma'thuuf (مَعْطُوْفٌ ), sedangkan matbuu' dinamakan مَعْطُوْفٌ عَلَيْهِ (ma'thuufun 'alaihi). Contoh kalimat: جَاءَ زَيْدٌ وَ عَمْرُو = jaa-a Zaidun wa 'Amruu Artinya = Telah datang Zaid dan Amru. Penjelasan kalimat: - Kalimat di atas adalah jumlah fi'liyyah, yang bertindak sebagai fi'il adalah jaa-a, sedangkan faa'ilnya adalah zaid dan amru. - Faa'il ini terbagi menjadi ma'thuuf 'alaih yaitu Zaidun dan ma'thuuf yaitu 'Amruu. - Diantara Zaidun dan 'Amruu ada huruf athaf yaitu wa (و

Al-Badal - Kitab Tashiilun Nahwi - Pelajaran 27

Gambar
Sebelum melanjutkan pelajaran tentang salah satu jenis at-tawaabi' yaitu al-badal , maka perlu saya ulang jenis-jenis at-tawaabi'u yang sudah dibahas, yaitu: - Na'tun atau shifah - At-ta'kiid atau at-taukiid البَدَلُ = al-badalu/al-badal Definisi badal = badal adalah taabi' yang sebenarnya dimaksud di dalam kalimat. Matbuu' (kata yang diikuti oleh taabi') hanya sebagai perkenalan/pembuka ke taabi'. Kaidah al-badal - Dalam kalimat ini, taabi' disebut badal (pengganti) dan matbuu' disebut mubdal minhu/mubaddal minhu (yang digantikan). مُبْدَلٌ مِنْهُ atau مُبَدَّلٌ مِنْهُ artinya kata yang digantikan. Contoh kalimat menggunakan badal جَاءَ  زَيْدٌ أَخُوْكَ  = jaa-a Zaidun akhuuka. Artinya = Zaid, saudaramu, telah datang. Penjelasan kalimat: - Kalimat di atas adalah termasuk jumlah fi'liyyah - Yang bertindak sebagai fi'il adalah jaa-a - yang bertindak sebagai faa'il adalah Zaidun dan Akhuuka. - Di sini Zaidun adalah matbuu' (kata ya

At-ta'kiid - at-taukiid - Kitab Tashiilun Nahwi - Pelajaran 26

Gambar
Saya sudah menjelaskan salah jenis at-tawaabi yaitu na'tun wa man'ut beserta kaidahnya pada tulisan sebelumnya. Sekarang saya akan menjelaskan jenis selanjutnya, yaitu: التَّأْكِيْدُ / التَّوْكِيْدُ  = at-ta'kiidu / at-taukiidu Definisi at-ta'kiid / at-taukiid At-ta'kiid adalah taabi' ( تَابِعٌ ) yang memberikan penekanan kepada matbuu' ( مَتْبُوْعٌ ) Contoh at-ta'kiid - جَاءَ القَوْمُ كُلُّهُمْ = jaa-a al-qaumu kulluhum Artinya = Telah datang seluruh orang dari sebuah kaum. Penjelasan kalimat: - kulluhum itu taabi' (kata yang mengikuti al-qaum) - Dalam kalimat di atas taabi' berfungsi sebagai penguat/memberikan penekanan atau disebut juga تَأْكِيْدٌ (ta'kiid). - القَوْمُ (al-qaumu) adalah matbuu'un (kata yang diikuti oleh kulluhum). - Dalam kalimat di atas matbuu' disebut juga مُؤَكَّدٌ (mu-akkadun/kata yang diberikan penekanan). Ada dua tipe ta'kiid, yaitu : 1. لَفْظِيٌّ  = lafzhiyyun 2. مَعْنَوِيٌّ  = ma'nawiyyun التَّوْكِ

Na'tun atau shifah - Kitab Tashiilun Nahwi - Pelajaran 24

Gambar
Pada pelajaran yang lalu (masih dalam kitab tas-hiilun nahwi), saya membahas tentang at-tawaabi' Silakan lihat pelajaran sebelumnya untuk mengulang-ulang materi apa itu tawaabi' dan pembagian tawaabi'. Pada pelajaran ini, saya menjelaskan konsep dasar jenis tawaabi' yang pertama yaitu na'tun atau shifah ( النَّعْتُ أَوْ الصِّفَةُ  )  ======================================================= Mengenai pelajaran na'tun wa man'uut (atau shifah wa maushuuf) telah saya catat dalam pelajaran sebelumnya, jika ingin muraja'ah, silakan baca di : Cara membedakan mudhaaf-mudhaaf ilaihi dengan na'tun wa man'uut: http://belajarbahasaarabdasar.blogspot.com/2017/03/cara-membedakan-jar-majrur-dengan-natun-manut.html Kitab durusul lughah 1: Pelajaran 9A:  http://belajarbahasaarabdasar.blogspot.com/2013/04/pelajaran-9a-natun-manut.html Pelajaran 9B :  http://belajarbahasaarabdasar.blogspot.com/2013/04/pelajaran-9b-natun-manutun.html ==================================

At-tawaabi'u - Kitab Tashiilun Nahwi - Pelajaran 23

Gambar
التَّوَابِعُ  = at-tawaabi'u Setelah mempelajari seluruh kondisi yang membuat marfuu', manshuub, dan majrur, saya akan menulis ulang apa yang telah saya pelajari di kitab tas-hiilun nahwi yaitu bab at-tawaabi'un / at-tawaabi'. Tulisan kali ini, saya akan menjelaskan tentang definisi tawaabi', konsep dasar tawaabi' yang harus dihapal dan dimengerti, serta macam-macam tawaabi'. Tawaabi'un adalah jamak dari taabi'un (تَابِعٌ). Definisi taabi' dalam hal i'raab adalah isim yang mengikuti sebuah isim (isim yang disebutkan atau diucapkan setelah sebuah isim). Jadi ada dua istilah dalam hal ini, yaitu: 1. taabi' (تَابِعٌ) 2. matbuu' (مَتْبُوْعٌ) Tentang taabi'un sudah dijelaskan di atas, sedangkan matbuu'un (مَتْبُوْعٌ) definisinya adalah isim yang diikuti oleh taabi'un (isim yang disebutkan/ditulis sebelum taabi'un). Dalam bab tawaabi' ini, ada dua kaidah penting yang harus diperhatikan dan dihapal, yaitu: 1. عَامِلٌ (

Al-majruuraat - Kata-kata yang selalu majruur- Kitab Tashiilun Nahwi - Pelajaran 22

Gambar
Telah disampaikan pada pelajaran sebelumnya al-manshuubaat dan al-marfuu'aat (kata-kata yang selalu manshuub dan yang selalu marfuu'), sekarang pelajaran tentang al majruuraat yaitu kata-kata yang selalu majrur . Di dalam kitab tas-hiilun nahwi ini diterangkan bahwa al-majruuraat ada dua jenis, yaitu: 1. Isim (اِسْمٌ) yang didahului oleh harf jar (حَرْفٌ جَرٍّ). 2. مُضَافٌ إِلَيْهِ (mudhaafun ilaihi). Contoh isim yang didahului oleh huruf jar adalah: - فِي الكِتَابِ  = fii al-kitaabi = di dalam buku Penjelasan: - huruf jarnya adalah فِي (fii) - al-kitaabu menjadi majrur yaitu al-kitaabi. Contoh mudhaafun ilaihi: كِتَابُ زَيْدٍ  = kitaabu Zaidin = kitabnya Zaid / kitab milik Zaid. Penjelasan: - kitaabu adalah mudhaaf, sedangkan zaid adalah mudhaaf ilaih - mudhaaf (dalam hal ini : kitaab) tidak bertanwin. - mudhaaf ilaih (dalam hal ini : Zaid) adalah majrur -> Zaidin. - mudhaaf ilaih adalah isim ma'rifah. Selain di dalam kitab tas-hiilun nahwi hanya sedikit pembahasannya,

Al-manshuubaat - al-haalun - Kitab Tashiilun Nahwi - Pelajaran 21

Gambar
Saya akan membahas lanjutan isim yang selalu manshuub, salah satunya adalah حَالٌ (haalun) atau kondisi. Apakah حَالٌ (haal) itu? Haal itu artinya adalah keadaan atau kondisi. Haal adalah isim yang menggambarkan keadaan atau kondisi, baik kondisi فَاعِلٌ atau kondisi مَفْعُوْلٌ pada waktu perbuatan (فِعْلٌ) terjadi. Contoh حَالٌ  Contoh kalimat haal adalah: - جَاءَ زَيْدٌ رَاكِبًا  = jaa-a Zaidun raakiban Artinya = Zaid datang dengan berkendara. raakiban adalah manshuub, karena ia adalah haal atau isim yang menjelaskan kondisi zaid ketika datang. - جِئْتُ زَيْدًا نَائِمًا  = ji'tu Zaidan naa-iman Artinya = Saya mendatangi Zaid yang sedang tidur. naa-iman adalah isim yang menjelaskan keadaan zaid yang sedang tidur ketika didatangi. - كَلَّمْتُ زَيْدًا جَالِسَيْنِ  = kallamtu zaidan jaalisaini. Artinya = Saya berbicara dengan Zaid ketika kita berdua sedang duduk. jaalisaini adalah isim yang menjelaskan keadaan mereka berdua ketika berbicara yaitu dalam keadaan duduk. Kaidah tentang

Al-manshuubaat - zharfun- Kitab Tashiilun Nahwi - Pelajaran 20

Gambar
مَفْعُوْلٌ فِيْهِ  = maf'uulun fiih disebut juga ظَرْفٌ (zharaf) Maf'uulun fiih atau zharfun/zharaf ini selalu manshuub. Apa itu maf'uul fiih atau zharf itu? Maf'uulun fiih atau zharaf yaitu isim yang menunjukkan waktu (زَمَانٌ) atau tempat (مَكَانٌ) dimana perbuatan itu terjadi. Dengan kata lain zharf adalah keterangan waktu (zamaan) atau keterangan tempat (makaan) yang terdapat dalam sebuah kalimat yang memberikan keterangan tentang waktu terjadinya kejadian atau tempat terjadinya kejadian. Type zamaan dan makaan Zamaan dan makaan terdiri dari dua tipe yaitu مَحْدُوْدٌ / mahduudun (terbatas) dan مُبْهَمٌ / mubhamun (tidak terbatas). ظُرُوْفُ الزَّمَانِ (zhuruufuz zamaani) = Keterangan waktu 1. Terbatas / مَحْدُوْدٌ Contoh: - يَوْمٌ = yaumun = hari Contoh kalimat = صُمْتُ يَوْمًا = shumtu yauman Artinya = Saya berpuasa satu hari. - لَيْلًا = lailan = malam Contoh kalimat = عَمِلْتُ لَيْلًا = 'amiltu lailan Artinya = Saya bekerja satu malam. - شَهْرٌ = syahrun = bu

Maf'ul Muthlaq - lahu - ma'ah selalu manshuub - Kitab Tashiilun Nahwi - Pelajaran 19

Gambar
Setelah membahas tentang maf'ul bih , maka saya akan menjelaskan tentang al-manshuubaat selanjutnya dari kitab tas-hilun nahwi. Kata-kata yang selalu manshuub مَفْعُلْ مُطْلَقٌ  = maf'ul muthlaqun Maf'ul muthlaq adalah مَصْدَرٌ (mashdar) dari fi'il. Biasanya maf'ul muthlaq digunakan untuk: - تَاْكِيْدٌ = ta'kiid atau penekanan. Contoh = ضَرَبْتُهُ ضَرْبًا = dharabtuhu dharban Artinya = Saya memukulnya dengan sangat. Dharban itu manshuub karena dalam kalimat ini ia berfungsi sebagai penekanan (emphasis). - بَيَانُ النَّوْعِ  = bayaanu an-nau'i atau description of type. Contohnya = جَلَسْتُ جِلْسَةَ القَارِئِ = jalastu jilsatal qaari-i Artinya = Saya duduk seperti duduknya qaari. - بَيَانُ العَدَدِ = bayaanul 'adadi atau keterangan jumlah. Contoh kalimat: ضَرَبْتُهُ ضَرَبَتَيْنِ = dharabtuhu dharabataini Arti: Saya memukul dia dua kali. مَفْعُوْلٌ لَهُ atau مَفْعُوْلٌ لِأَجْلِهِ = maf'uulun lahu atau maf'uulun li ajlihi  Maf'ul lah adalah isim

Al-manshuubaat - Kata yang selalu manshuub - Kitab Tashiilun Nahwi - Pelajaran 18

Gambar
Kita telah tamat mempelajari kata-kata yang selalu marfuu' (al-marfuu'aat), sekarang kita akan mempelajari kata-kata yang selalu manshuub . Isim yang selalu manshuub adalah: 1. مَفْعُوْلٌ بِهِ 2. مَفْعُوْلٌ مُطْلَقٌ 3. مَفْعُوْلٌ لَهُ 4. مَفْعُوْلٌ مَعَهُ 5. مَفْعُوْلٌ فيْهِ 6. الحَالُ 7. التَّميِيْزُ 8. اِسْمُ إِنَّ وَ أَخَوَاتُهَا 9. خَبَرُ مَا وَ لاَ المُشَبَّهَتَيْنِ بِلَيْسَ 10. اٍمُ لاَ الَّتِيْ لِنَفْيِ الجِتْسِ 11. خَبَرُ كَانَ وَ أَخَوَاتُهَا 12. المُسْتَثْنَى Pada catatan kali ini, saya akan membahas poin nomor satu yaitu مَفْعُوْلٌ بِهِ (maf'ul bih/objek) . Definisi maf'ul bih  Maf'ul bihi adalah kata yang menunjukkan padanya pelaku (faa'il) berbuat, atau objek dari si pelaku perbuatan. Contoh kalimat dalam bahasa Indonesia: Khalid minum air. Penjelasan : - Khalid adalah subject, dalam bahasa Arab dikenal dengan faa'il (فَاعِلٌ ) - minum adalah predikat, dalam bahasa arab dikenal dengan فِعْلٌ (fi'il) atau dalam bahasa Inggris disebut verb (k

Al-marfuu'aat - khabar laa - Kitab Tashiilun Nahwi - Pelajaran 17

Gambar
Telah di bahas pada catatan sebelumnya isim yang selalu dalam keadaan rafa' (isim marfu') , pada catatan di bawah ini: al-marfuu'aat - faa'il al-marfuu'at - naa ibul faa'il almarfuu'at - isim maa dan laa yang serupa dengan laisa Nb. Tidak semua dalam kitab tas-hiilun nahwi ini saya catat di blog ini karena sebagiannya sudah dibahas pada kitab sebelumnya, silakan search di blog ini. Pelajaran kali ini adalah masih tentang al-marfuu'aat, yaitu khabar laa. خَبَرُ لاَ الَّتِى لِنَفْيِ الجِنْسِ  = khabaru laa allatii linafyil jinsi Artinya: Khabar laa yang meniadakan (nafi) jins (seluruh jenis yang disebut). Kaidah laa nafyi (laa peniadaan) seluruh jins - لا (laa) membuat isim menjadi manshub (tidak tanwin) dan khabar menjadi marfuu' (isim dan khabar adalah nakirah/umum). Contoh kalimat: Tidak ada seorang laki-lakipun yang berdiri = لاَ رَجُلَ قَائِمٌ  = laa rajula qaa-imun. Penjelasan: - Isimnya nakirah karena umum dan semua jins (yaitu semua laki-laki)

Al-marfu'at - isim maa dan laa yang serupa laisa - Kitab Tashiilun Nahwi - Pelajaran 16

Gambar
Kitab Tashiilun Nahwi - Pelajaran 1-15 Link di atas hendaknya dibuka jika sobat ingin murajaah pelajaran 1 sampai 15 mengenai pelajaran dari kitab tas-hiilun nahwi. Tentang kitab tas-hiilun nahwi, dapat sobat lihat pada pelajaran 1 . Sekarang, kita akan membahas tentang isim yang selalu dalam kondisi rafa' (isim yang marfu'). Salah satunya isim yang dibahas di bawah ini. اِسْمُ مَا وَ لاَ المُشَبَّهَتَيْنِ بِلَيْسَ = ismu maa wa laa al musyabbahataini bilaisa. Artinya = Isim maa dan laa yang serupa dengan laisa. Kaidah: 1. مَ dan لاَ mempunyai arti yang sama dan efek dengan laisa. Contoh kalimat: a. مَا زَيْدٌ قَائِمًا  = maa Zaidun qaa-iman. Artinya = Zaid tidak berdiri. b. لاَ رَجُلٌ أَفْضَلَ مِنْكَ  = laa rajulun afdhala minka. Artinya = Tidak ada seorangpun sebaik kamu. Penjelasan kalimat: Penjelasannya sama dengan laisa yang catatannya telah saya tulis sebelumnya, lihat di : - Isim laisa dan khabar laisa - Pelajaran 2 Durusul lughah 2 tentang laisa 2. Sepertihalnya laisa

al-marfuu'aat - Naaibul faa'il - Kitab Tashiilun Nahwi - Pelajaran 15

Gambar
المَرْفُوْعَاتُ = al-marfuu'aatu = kata kata yang selalu marfuu' (yang selalu dalam kondisi rafa') Artikel sebelumnya, membahas tentang faa'il . Sekarang pembahasannya mengenai marfuu'at yang kedua yaitu naa-ibul faa'il (نَائِبُ الفَاعِلِ ) Apakah naaibul faa'il itu? نَائِبُ الفَاعِلِ / naa-ibul faa'il adalah isim faa'il/pengganti faa'il dari fi'il majhuul (فِعْلٌ مَجْهُوْلٌ ). Fi'il majhul adalah kata kerja pasif (passive voice). Kaidah tentang kalimat pasif - Menggunakan kata kerja pasif. Cara mengubah kata kerja aktif menjadi kata kerja pasif (fi'il majhul) dapat dilihat pada tulisan sebelumnya, yaitu di : http://belajarbahasaarabdasar.blogspot.com/2016/11/naib-fail-isim-yang-marfu.html - Faa'il atau pelaku tidak disebutkan, sehingga hanya ada fi'il majhul dan objeknya (maf'ul bih) yang dinamakan naa-ibul faa'il. - Naa-ibul faa'il dalam kondisi rafa' - Naa-ibul faa'il juga disebut = مَفْعُوْلُ مَا لَمْ ي

Al-marfuu'aat - faa'il - Kitab Tashiilun Nahwi - Pelajaran 14

Gambar
المَرْفُوْعَاتُ = al-marfuu'aatu = kata kata yang selalu marfuu' (yang selalu dalam kondisi rafa') Catatan pelajaran ini diringkas dari kitab tas-hiilun nahwi, untuk melihat pelajaran sebelumnya silakan browse di sini: http://belajarbahasaarabdasar.blogspot.co.id/search/label/tashiilun-nahwi Ada delapan kata yang selalu dalam keadaan raf'u (rafa'), yaitu: 1. فَاعِلٌ - faa'il 2. نَائِبُ الفَاعِلِ  - naa ibul faa'il 3. مُبْتَدَأٌ  - mubtadaa' 4. خَبَرٌ  -khabar 5. خَبَرُ إٍنَّ وَ أَخَوَاتِهَا  - khabaru inna wa akhawaatihaa 6. اِسْمُ كَنَا وَ أَخَوَاتِهَا  - ismu kaana wa akhawaatihaa 7. اِسْمُ مَ وَ لاَ المُشَبَّهَتَيْنِ بِلَيْسَ  - ismu maa wa laa almusyabbahataini bilaisa 8. خَبَرُ لاَ الَّتِي لِنَفْيِ الجِنْسِ - khabaru laa allatii linafyi al-jinsi Pada catatan kali ini, dibahas tentang faa'il. Untuk kata selanjutnya ditulis pada catatan selanjutnya. Definisi faa'il. فَاعِلٌ = faa'il adalah pelaku pekerjaan/perbuatan. Jika pada kalimat dise