At-tawaabi'u - Kitab Tashiilun Nahwi - Pelajaran 23
التَّوَابِعُ = at-tawaabi'u
Setelah mempelajari seluruh kondisi yang membuat marfuu', manshuub, dan majrur, saya akan menulis ulang apa yang telah saya pelajari di kitab tas-hiilun nahwi yaitu bab at-tawaabi'un / at-tawaabi'.
Tulisan kali ini, saya akan menjelaskan tentang definisi tawaabi', konsep dasar tawaabi' yang harus dihapal dan dimengerti, serta macam-macam tawaabi'.
Tawaabi'un adalah jamak dari taabi'un (تَابِعٌ).
Definisi taabi' dalam hal i'raab adalah isim yang mengikuti sebuah isim (isim yang disebutkan atau diucapkan setelah sebuah isim).
Jadi ada dua istilah dalam hal ini, yaitu:
1. taabi' (تَابِعٌ)
2. matbuu' (مَتْبُوْعٌ)
Tentang taabi'un sudah dijelaskan di atas, sedangkan matbuu'un (مَتْبُوْعٌ) definisinya adalah isim yang diikuti oleh taabi'un (isim yang disebutkan/ditulis sebelum taabi'un).
Dalam bab tawaabi' ini, ada dua kaidah penting yang harus diperhatikan dan dihapal, yaitu:
1. عَامِلٌ ('aamil) yang membuat matbuu' berubah i'raabnya (menjadi marfuu', manshuub, atau majrur), maka
Kondisi/i'raab taabi' mengikuti matbuu' (sama-sama marfuu', manshuub, atau majrur).
2. Ada lima tawaabi', yaitu:
- النَّعْتُ = an-na'tu
- العَطْفُ بِحَرْفٍ = al-'athfu bi harfin
- التَّأْكِيْدُ = at-ta'kiidu
- عَطْفُ البَيَانِ = 'athfu al-bayaani
- البَدَلُ = al-badalu
Saya akan lanjutkan tulisan untuk menjelaskan masing-masing tawabi di tulisan selanjutnya.
Komentar
Posting Komentar