Macam Macam Adawaatul Istifhaam & Contoh Kalimatnya
Mengetahui kata dan kalimat tanya sangat penting, sebab dalam percakapan sehari-hari hampir dapat dipastikan selain kita mengekspresikan sebuah kalimat positif, kita juga melakukan pertanyaan atau menjawab pertanyaan dari lawan bicara.
Oleh karena itulah kita harus mengulang-ulang pelajaran tentang adatul istifham (kata tanya) ini.
Kita telah mempelajari tentang kata yang digunakan untuk bertanya pada pelajaran sebelumnya, namun kali ini, kita akan muraja'ah dan sekaligus menampilkan contoh kalimat yang mengandung unsur adaatul istifhaam lebih banyak lagi.
أَدَوَاتُ الْاِسْتِفْهَامِ (adawaatu al-istifhaami)
Penjelasan dua kata (adawaatu dan al-istifhaam)
أَدَوَاتٌ (adawaatun) adalah bentuk جَمْعٌ (jamak)
Bentuk mufrad (tunggal) dari أَدَوَاتٌ adalah أدَاةٌ (adaatun).
أدَاةٌ artinya alat.
اِسْتِفْهَامٌ = istifhaamun, artinya pertanyaan.
اِسْتِفْهَامٌ adalah mashdar ( مصدر ) dari fi'il اِسْتَفْهَمَ (istafhama) yang artinya bertanya/meminta penjelasan.
Jadi makna dari أَدَوَاتُ الْاِسْتِفْهَامِ kurang lebih adalah alat-alat (huruf/isim) untuk bertanya.
Penjelasan tentang أداة استفهام (adaatu istifhaamin)
Adatul istifham biasanya terletak di awal kalimat tanya.
Dua jenis adawaatul istifhaam (أَدَوَاتُ الْاِسْتِفْهَامِ)
Terdapat dua jenis adawatul istifham, yaitu:
1. حُرُوْفُ الْاِسْتِفْهَامِ (huruf istifham)
2. أَسْمَاءُ الْاِسْتِفْهَامِ (asmaul istifham)
Huruuful istifhaam (حُرُوْفُ الْاِسْتِفْهَامِ)
Ada dua huruf istifham yaitu: hamzah (أ) dan hal (هَلْ)
1. هَلْ (hal)
Huruf istifham ini dipakai untuk menanyakan sesuatu yang jawabannya iya atau tidak.
الْجَوَابُ (jawaban) ada dua yaitu:
a. نَعَمْ = na'am = iya
b. لاَ = laa = tidak
Contoh kalimat menggunakan huruf istifham هَلْ
هَلْ قَرَأْتَ الْكِتَابَ؟ = hal qara'ta al-kitaaba?
Artinya = Apakah kamu telah membaca kitab itu?
- الْجَوَابُ نَعَمْ أَوْ لاَ = al-jawaabu na'am au laa
Artinya = Jawabannya bisa "iya" atau "tidak".
2. أَ (a)
Huruf hamzah ini dapat dipakai seperti halnya huruf istifham هَلْ , yaitu untuk pertanyaan dengan jawaban نَعَمْ atau لاَ
Contoh kalimat menggunakan huruf istifham أَ :
أَقَرَأْتَ الْكِتَابَ؟ = a qara'ta al-kitaaba?
Artinya = Apakah engkau telah membaca kitab itu?
Jawabannya bisa dengan نَعَمْ atau bisa juga dengan لاَ
Selain itu, أَ dipakai juga untuk :
a. Pertanyaan untuk memastikan sesuatu antara dua pilihan.
Terdapat أَمْ (am) yang artinya "atau", diantara dua pilihan tersebut.
Contoh kalimat yang menggunakan unsur adatul istifham أَ ini adalah:
أَمُهَنْدِسٌ أَنْتَ أَمْ طَبِيْبٌ ؟ = a muhandisun anta am thabiibun? = Apakah anda seorang insinyur atau dokter?
أَنَا طَبِيٍبٌ = anaa thabiibun = saya seorang dokter.
أَرَأَيْتَ أَحْمَدَ أَمْ حَامِدًا ؟ = a ra-aita ahmad am hamid?
Artinya = Yang telah kau lihat Ahmad atau Hamid?
- الْجَوَابُ أَحْمَدُ أَوْ حَامِدٌ = jawabannya bisa "Ahmad" atau "Hamid".
Klik link ini atau أَمْ dalam bahasa Arab untuk murajaah pelajaran terkait dengan hal ini.
b. Membuat kalimat tanya negatif.
Kita sering menjumpai kalimat tanya negatif dalam bahasa Indonesia, seperti:
- Tidakkah kamu ingin sukses?
- Bukankah ia pergi lebih dahulu dari kamu?
Istilah dalam bahasa Inggrisnya adalah negative question.
Dalam bahasa Arab, pertanyaan seperti ini menggunakan adaatul istifhaam yaitu huruf hamzah (أ)
Kaidah negative question dalam bahasa Arab adalah:
a. Setelah أَ kemudian diikuti huruf nafi.
b. Jawabannya ada dua, yaitu:
b1. بَلَى (balaa), yang artinya iya (penetapan).
b2. نَعَمْ (na'am), yang artinya tidak (peniadaan).
Contoh kalimat pertanyaan negatif menggunakan huruf istifhaam أَ
أَلَيْسَ كَذَلِكَ؟ = a laisa kadzalika?
Artinya = Bukan begitu?
Jawabannya:
Jika benar/iya, jawabnya بَلَى (balaa).
Jika salah/tidak, jawabnya نَعَمْ (na'am).
- أَمَا ذَهَبْتَ إِلَى الْمَدْرَسَةِ ؟ = a maa dzahabta ilaa al-madrasati?
Artinya = Tidakkah kamu pergi ke sekolah?
Jawab:
a.بَلَى. ذَهَبْتُ = balaa. dzahabtu
Artinya = iya, saya pergi ke sekolah.
b. نَعَمْ. مَا ذَهَبْتُ = na'am. maa dzahabtu
Artinya = tidak, saya tidak pergi ke sekolah.
Kaidah tambahan huruf istifham أَ dan هَلْ
1. أَ tidak bisa digunakan untuk isim ma'rifah (yang berawalan الْ).
2. Untuk isim ma'rifah maka kita gunakan هَلْ
Contoh:
هَلِ الْمُدَرِّسُ فِي الْفَصْلِ ? = halil mudarrisu fii al-fashli?
Artinya = Apakah guru itu ada di kelas?
Catatan: هَلْ menjadi هَلِ sebelum hamzah wasl untuk menghindari dua sukun yang berurutan.
Video Penjelasan huruf istifhaam
Asmaa-ul istifhaam (أَسْمَاءُ الْاِسْتِفْهَامِ )
Di bawah ini adalah kumpulan isim istifham:
1. Untuk menanyakan seseorang (لِلْعَاقِلِ) , menggunakan مَنْ (man).
Contoh kalimat:
مَنْ هُوَ؟ = man huwa? = Siapa dia?
مَنْ أَبُوْكَ ؟ = man abuuka? = siapa bapakmu?
Bentuk إِضَافَةٌ
مَنْ juga bisa dalam bentuk idhaafah, sehingga ia terletak setelah isim.
Contoh kalimat مَنْ dalam bentuk idhaafah ( إِضَافَةٌ ):
قَلَمُ مَنْ هَذَا ؟ = qalamu man haadzaa? = Pena siapa ini?
Isim istifham مَنْ dapat didahului oleh huruf jar
مَنْ dapat didahului oleh huruf jar, contohnya didahului oleh لِ , sehingga menjadi لِمَنْ
لِمَنْ (liman) artinya kepunyaan siapa; untuk siapa.
Contoh kalimat menggunakan لِمَنْ (liman):
لِمَنِ الْكِتَابُ ؟ = limanil kitaabu? = Milik siapa buku itu?
2. Untuk menanyakan sesuatu (لِغَيْرِ الْعَاقِلِ), menggunakan isim istifham مَا (maa).
Contoh kalimat menggunakan مَا :
مَا ذَلِكَ بِيَمِيْنِكَ يَا أُسْتَاذُ ؟ = maa dzaalika bi yamiinika yaa ustaadzu?
Artinya = Apa di tangan kananmu itu wahai guru?
مَا ditambah dengan isim isyarah ذَا
Jika ditambah dengan ذَا , maka menjadi أداة استفهام مركّبة (adaat istifhaam murakkabah), yaitu مَاذَا
Artinya serupa dengan مَا yaitu apa; sesuatu yang mana.
Contoh kalimat menggunakan adat istifham murakkabah مَاذَا :
مَاذَا صَنَعْتَ ؟ = maadzaa shana'ta?
Artinya = Apa yang telah kamu lakukan?
مَا didahului oleh huruf jar
Isim istifham مَا dapat didahului oleh huruf jar, contohnya لِ, sehingga menjadi لِمَ
Jika مَا didahului oleh لِ , maka alif setelah م dihilangkan , yang semula لِمَا menjadi لِمَ
لِمَ (lima) artinya adalah mengapa; untuk apa.
Contoh kalimat menggunakan لِمَ :
لِمَ تَقُولُونَ مَا لاَ تَفْعَلُونَ ؟ = lima taquuluuna maa laa taf'aluuna?
Artinya: Mengapa kalian mengucapkan apa yang kalian tidak lakukan?
لِمَاذَا (limaadzaa)
Mengapa/untuk apa dalam bahasa Arabnya selain لِمَ, bisa juga dengan لِمَاذَا (limaadzaa).
Contoh kalimat menggunakan لِمَاذِا :
لِمَاذَا تَأَخَّرْتَ عَنِ الْمَوْعِدِ ؟ = limaadzaa ta-akhkharta 'anil mau'idi?
Artinya = Mengapa kamu terlambat dari yang dijanjikan?
3. Untuk menanyakan kapan/waktu (لِلزَّمَانِ), menggunakan مَتَى
Contoh kalimat menggunakan adatul istifhaam مَتَى
مَتَى ذَهَبْتَ إِلَى مَكَّةَ ؟ = mataa dzahabta ilaa makkata?
Artinya = Kapan kamu pergi ke Mekah?
4. Untuk menanyakan tempat (لِلمَكَانِ), menggunakan أَيْنَ (aina)
أَيْنَ أَبُوْكَ ؟ هُوَ ذَهَبَ إِلَى السُّوْقِ = aina abuuka? huwa dzahaba ilaa as-suuqi
Artinya = Dimana ayahmu? Beliau pergi ke pasar.
أَيْنَ didahului oleh huruf jar
أَيْنَ dapat didahului oleh huruf jar, misalnya:
إِلَى أَيْنَ (ilaa aina), artinya ke/sampai mana
مِنْ أَيْنَ (min aina), artinya dari mana
Contoh kalimat menggunakan adawaat istifhaam مِنْ أَيْنَ dan إِلَى أَيْنَ :
مِنْ أيْنَ جِئْتَ ؟ = min aina ji'ta? = Darimana kamu datang?
إِلَى أَيْنَ ذَهَبْتَ؟ ذَهَبْتُ إِلَى مَكَّةَ = ilaa aina dzahabta? dzahabtu ilaa makkata = Sampai kemana kamu pergi? Saya pergi hingga ke Makkah.
5. Untuk bertanya tentang bilangan/jumlah ( لِلعَدَدِ ), menggunakan كَمْ (kam)
Kaidah isim istifham كَمْ
Isim setelah كَمْ adalah mufrad, nakirah, dan manshub.
Contoh kalimat menggunakan كَمْ (kam)
كَمْ قَلَمًا عِنْدَكَ؟ = kam qalaman 'indaka? = Berapa pena yang kamu punya?
كَمْ juga bisa menerima huruf jar, seperti بِ sehingga menjadi بِكَمْ yang artinya "berapa"
Contoh kalimat dengan menggunakan بِكَمْ (bikam):
بِكَمْ هَذَا الْكِتَابُ ؟ = bikam haadzaa al-kitab? = berapa harga buku ini?
6. Untuk bertanya bagaimana/kondisi (لِلحَالِّ), menggunakan كَيْفَ
Contoh kalimat menggunakan كَيْفَ :
كَيْفَ حَالُ أَبِيْكَ ؟ = kaifa haalu abiika? = Bagaimana keadaan bapakmu?
7. Untuk bertanya "yang mana", menggunakan أَيٌّ atau أَيَّةٌ
Kaidah أَيٌّ
a. أَيٌّ bertindak sebagai mudhaf bagi isim setelahnya, isim setelah أَيٌّ adalah mudhaf ilaih, sehingga isim setelahnya berbentuk majrur.
b. أَيٌّ digunakan untuk isim mudzakkar.
c. Isim setelah أَيٌّ adalah nakirah, mufrad, dan majrur.
d. Kadang-kadang, isim setelah أَيٌّ dapat pula ma'rifah, jamak, dan majrur.
Contoh kalimat menggunakan أَيٌّ :
أَيُّ كِتَابٍ قَرَأْتَ ؟ = ayyu kitaabin qara'ta? = Buku yang mana yang telah kamu baca?
Kaidah أَيَّةٌ
a. أَيَّةٌ bertindak sebagai mudhaf bagi isim setelahnya, isim setelah أَيَّةٌ adalah mudhaf ilaih, sehingga isim setelahnya berbentuk majrur.
b. أَيَّةٌ digunakan untuk isim mu-annats.
c. Isim setelah أَيَّةٌ adalah nakirah, mufrad, dan majrur.
d. Kadang-kadang, isim setelah أَيَّةٌ dapat pula ma'rifah, jamak, dan majrur.
Contoh kalimat dengan أَيَّةٌ
أَيَّةُ امْرَأَةٍ جَالِسَةٌ أَمَامَكِ ؟ = ayyatum ra-atin jaalisatun amaamaki? = perempuan mana yang duduk di depan kamu?
أَيٌّ dan أَيَّةٌ adalah mu'rab
أَيٌّ dan أّيَّةٌ adalah mu'rab, sehingga bisa berubah harakat terakhirnya (tergantung 'aamil-nya).
Adawaatul istifhaam yang lainnya
1. أَنَّى (annaa), artinya darimana.
Contoh kalimat menggunakan annaa:
يَا عُمَرُ أَنَّى لَكَ هَذَا ؟ = yaa 'umar annaa laka haadzaa?
Artinya = Wahai Umar, darimana kamu peroleh ini?
2. أَيَّانَ (ayyaana), artinya kapan.
Contoh kalimat menggunakan ayyaana:
أيَّانَ تَعُودُ إلَى البَيْتِ ؟ = ayyaana ta'uudu ilaa al-baiti?
Artinya = Kapan kamu pulang ke rumah itu?
Demikianlah pelajaran tentang huruf istifham dan isim istifham beserta contoh kalimatnya. Semoga bermanfaat.
Komentar
Posting Komentar