Kosakata makanan bahasa Arab - Bab 4 Dars 1 - Kitab Silsilah
Catatan pelajaran kitab Silsilah ta'liim lughah arabiyyah jilid satu telah mencapai bab empat pelajaran satu.
Pada kesempatan ini, kita belajar kosakata baru terkait dengan nama-nama makanan atau hidangan, karena percakapan berlangsung di math'am (tempat makan atau restoran).
Selain mempelajari kosakata jenis makanan dalam bahasa Arab, pada percakapan ke satu ini, kita juga belajar tentang tashrif fi'il mudhari untuk dhamir ana, anta, anti, nahnu, dst.
Sebagai tambahan, ditulis pula kaidah nahwu dasar seperti isim isyarah, na'tun, dan lainnya.
Lihat gambar untuk membaca percakapan yang terjadi di restoran
Daftar kosakata bahasa Arab dari percakapan di atas
- تَفَضَّلْ (tafadhdhal), artinya silakan!
Asalnya dari fi'il madhi => تَفَضَّلَ (tafadhdhala) , artinya = mempersilakan; berbuat baik; berkenan
Fi'il mudharinya = يَتَفَضَّلُ (yatafadhdhalu).
تَفَضَّلْ adalah bentuk Fi'il amr-nya.
- شُكْرًا لَكَ (syukran laka) , ini adalah ekspresi untuk mengucapkan terima kasih (gratitude) dalam bahasa Arab.
- طَاوِلَةُ طَعَامٍ (thaawilatu tha'aamin), artinya = meja makan
طَاوِلَةٌ = meja
طَعَامٌ = makanan
طَاوِلَةُ طَعَامٍ = meja makan
Menggunakan isim isyarah هَذِهِ , karena طَاوِلَةٌ adalah isim mu-annats tunggal.
- أَشْخَاصٌ = person/orang (bentuk jamak)
Bentuk tunggalnya adalah شَخْصٌ (syakhshun).
أَرْبَعَةُ أَشْخَاصٍ artinya empat orang.
- هَلْ => adalah kata tanya "apakah"
Salah satu huruf istifham.
Jawabannya adalah dengan iya (نَعَمْ) atau tidak (لا).
- مَطْعَمٌ , artinya adalah tempat makan (restoran/kedai)
- لَدَي , bisa bermakna disisi; kepunyaan; dihadapan
لَدَيْنَا (ladaina), artinya dihadapan kami; di sisi kami; kepunyaan kami.
- أَطْبَاقٌ لَذِيْذَةٌ = hidangan yang lezat
طَبَقٌ = piring; hidangan; sajian
طَبَقٌ adalah bentuk tunggal, sedangkan jamaknya adalah أَطْبَاقٌ
لَذِيْذٌ = lezat
Mengapa setelah أَطْبَاقٌ adalah لَذِيْذَةٌ , bukan لَذِيْذٌ ?
Jawabnya adalah karena jamak dari kata benda yang tidak berakal diperlakukan seperti feminine singular.
لَذِيْذَةٌ adalah isim mu-annats yang tunggal, jadi أَطْبَاقٌ لَذِيْذَةٌ
- حَسَنًا artinya adalah : baiklah...
- قَائِمَةُ الطَّعَامِ (qaa-imatuth tha'aami) , artinya daftar makanan; menu makanan.
قَائِمَةٌ = daftar
Menggunakan isim isyarah jarak dekat هَذِهِ , karena قَائِمَةُ mu-annats.
- أَيْنَ (aina), artinya dimana?; kemana?
مِنْ أيْنَ (min aina) = darimana?
إلَى أيْنَ (ilaa aina) = kemana?
أَيْنَ كِتَابِيْ ؟ (aina kitaabii?) = dimana buku saya?
- مُقَبِّلاَتٌ (muqabbilaatun), artinya hidangan pembuka/appetizer.
مُقَبِّلاَتٌ adalah contoh isim jamak mu-annats salim.
- أَطْبَاقٌ رَئِيْسَةٌ = hidangan utama.
- عَصِيْرٌ = jus.
- مَاذَا تَطْلُبُ ؟ (maa dzaa tathlubu?), artinya = Apa yang anda pesan?
Bentuk dasarnya dari تَطْلُبُ adalah طَلَبَ - يَطْلُبُ (thalaba - yathlubu).
طَلَبَ artinya = meminta; memerlukan; menginginkan; memesan.
تَطْلُبُ adalah untuk dhamir أَنْتَ => kamu (laki-laki) ingin.
Untuk dhamir أَنْتِ adalah تَطْلُبِينَ (tathlubiina) => kamu (perempuan) ingin.
Untuk dhamir أَنْتُمْ adalah تَطْلُبُونَ (tathlubuuna) => kamu sekalian ingin.
Untuk dhamir نَحْنُ adalah نَطْلُبُ (nathlubu) => kami ingin.
- لَوْ سَمَحْتَ (lau samahta) => adalah ekspresi/ungkapan dalam bahasa Arab untuk meminta sesuatu (minta tolong) dengan sopan (polite request).
- أُرِيْدُ (uriidu), artinya aku ingin.
Asal katanya dari أَرَادَ - يُرِيدُ (araada - yuriidu).
أُرِيْدُ adalah untuk dhamir أَنَا, sedangkan untuk أَنْتِ adalah تُرِيدِينَ (turiidiina)
- سَلَطَةٌ (salathatun), artinya salad.
خَضْرَاءُ (khadhraa-u), artinya hijau.
خَضْرَاءُ adalah bentuk mu-annats dari أَخْضَرُ (akhdharu).
سَلَطَةٌ adalah mu-annats, jadi na'tun (kata sifatnya) juga mu-annats.
Jadi salad hijau dalam bahasa Arab adalah سَلَطَةٌ خَضْرَاءُ (salathatun khadhraa-u).
- شُرْبَةٌ (syurbatun), artinya sup.
شُرْبَةُ دَجَاجٍ (syurbatu dajaajin), artinya sup ayam.
- أُفَضِّلُ (ufadhdhilu), artinya saya menyukai / saya mengutamakan.
Asal katanya adalah فَضَّلَ - يُفَضِّلُ (fadhdhala - yufadhdhilu), artinya mengutamakan; menyukai.
- حَمَّصٌ (hammashun), artinya kacang chickpea / garbanzo, biasanya sebagai campuran salad atau sup.
- نَتَنَاوَلُ (natanaawalu), artinya kami makan.
Asal katanya adalah تَنَاوَلَ - يَتَنَاوَلُ (tanaawala - yatanaawalu), artinya makan; mengambil; mendapatkan.
Kaidah bahasa Arab yang terdapat pada percakapan
1. 'adad dan ma'dud (bilangan dan sesuatu (benda) yang berbilang/dapat dihitung).
Untuk benda yang berjumlah tiga sampai sepuluh, kaidahnya adalah:
a. Jika ma'dudnya mudzakkar, maka 'adadnya mu-annats, sebaliknya jika ma'dudnya mu-annats, maka 'adadnya mudzakkar.
b. ma'dudnya dalam bentuk jamak dan dalam keadaan majrur.
Contoh yang diambil dari percakapan di atas:
- ma'dudnya adalah شَخْصٌ (satu orang).
- شَخْصٌ adalah mudzakkar dan tunggal.
- Jika kita ingin berkata/menulis "empat orang", maka sesuai kaidah di atas, maka:
a. 'adad (bilangannya) harus berbentuk mu-annats.
Bilangan empat dalam bentuk mu-annats adalah = أَرْبَعَةُ (arba'atu).
b. ma'dud (isimnya) diubah ke bentuk jamak dan keadaan majrur.
Jamak dari شَخْصٌ adalah أَشْخَاصٌ , kemudian ubah kebentuk majrur, yaitu أَشْخَاصٍ.
Jadi bahasa Arabnya "empat orang" adalah => أَرْبَعَةُ أَشْخَاصٍ (arba'atu asykhaashin)
2. Bilangan berurutan/bertingkat ( عَدَدٌ تَرْتِيبِيّ )
'adad tartiibiyy adalah bilangan yang menunjukkan urutan atau tingkatan, misalnya: pertama, kedua, ketiga, keempat, dan seterusnya.
أَوَّلٌ (awwal) , artinya = pertama; awal; lebih dahulu
ثَانِ (tsaani), artinya = kedua
ثَالِثٌ (tsaalits), artinya = ketiga
رَابِعٌ (raabi'), artinya = keempat
خَامِسٌ (khaamis), artinya = kelima
Dan seterusnya.
Contoh yang diambil dari percakapan di atas:
نَتَنَاوَلُ الْمُقَبِّلاَتِ أَوَّلاً (natanaawalul muqabbilaat awwalan), artinya = Kami makan hidangan pembuka terlebih dahulu / Pertama-tama kami makan hidangan pembuka.
3. Bentuk manshub dan majrur dari isim jamak mu-annats saalim
Contoh katanya adalah مُقَبِّلاَتٌ , ini bentuknya adalah marfuu'.
Kalau bentuk manshub dan majrur, menjadi مُقَبِّلاَتٍ (muqabbilaatin).
Contoh kalimatnya adalah seperti pada kalimat poin nomor 2, yaitu :
نَتَنَاوَلُ الْمُقَبِّلاَتِ أَوَّلاً
مُقَبِّلاَتٌ pada kalimat di atas adalah sebagai objek (maf'ul) sehingga ia haruslah berbentuk manshub, sehingga menjadi مُقَبِّلاَتٍ .
4. Na'tun (kata sifat) dan man'uut (sesuatu yang disifati)
Kata sifat dan benda yang disifati harus dalam bentuk yang sama, yaitu:
a. Harus sama-sama mufrad, sama-sama mutsanna, atau sama-sama jamak.
Maksudnya jika bendanya tunggal, kata sifatnya juga tunggal, dan seterusnya.
b. Harus sama-sama bentuk gendernya, yaitu mudzakkar atau mu-annats.
Maksudnya jika isimnya mudzakkar, kata sifatnya juga mudzakkar, dan seterusnya.
c. Harus sama-sama nakirah, atau ma'rifah.
Maksudnya jika isimnya nakirah, kata sifatnya juga berbentuk nakirah, dan seterusnya.
d. Harus sama-sama bentuknya apakah marfuu', majruur, atau manshuub.
Maksudnya jika isimnya marfu', maka kata sifatnya juga dalam keadaan marfu', dan seterusnya.
Contoh yang diambil dari percakapan di atas
- مَطْعَمٌ جَدِيْدٌ (math'amun jadiidun), artinya restoran baru.
math'amun adalah sebagai man'uut => isim mudzakkar, mufrad, berbentuk nakirah, marfuu'
jadiidun adalah sebagai na'tun => mudzakkar, mufrad, berbentuk nakirah, marfuu'.
- أَطْبَاقٌ لَذِيْذَةٌ (athbaqun ladziidzatun), artinya hidangan lezat.
athbaaqun adalah jamak ghairu aqil, sehingga diperlakukan sebagai mufrad mu-annats (mua-annats dan tunggal), dan isim nakirah serta marfu'
ladziidzatun => mu-annats, mufrad, nakirah, marfu'
Sobat bisa murajaah teori dan kaidah tentang isim jamak aqil dan ghairu aqil pada catatan berikut:
5. Objek dalam sebuah kalimat (maf'ul) itu manshub.
Contoh kalimat yang terdapat maf'ul dari percakapan di atas:
- أَنَا أُرِيْدُ سَلَطَةً خَضْرَاءَ (anaa uriidu salathatan khadhraa-a), artinya = Saya ingin salad hijau.
salathatun adalah objek dari fi'il uriidu, sehingga dia harus dalam keadaan manshub, manshubnya ditandai dengan fat-hah, sehingga menjadi salathatan.
khadraa-u adalah na'tun dari salathatan, dan bentuknya harus sama dengan man'utnya, sehingga ia harus mufrad (tunggal), mu-annats, manshuub, nakirah => sehingga menjadi khadhraa-a.
6. Harfun Nida' (يَا) untuk seruan atau panggilan
Kaidah harf an-nidaa' adalah isimnya marfuu, dan tidak bertanwin.
Contoh penerapan harfun nida yang diambil dari percakapan di atas:
يَا سَارَةُ (yaa saaratu) = wahai Sarah!
يَا خَالِدُ (yaa khaalidu) = wahai Khaalid!
7. Tashrif (perubahan bentuk) fi'il mudhari
Contoh tashrifnya bisa dilihat di bagian kosakata di atas.
Untuk melihat contoh-contoh penerapan ilmu sharaf dasar, silakan baca kumpulan tulisan contoh tashrif.
Komentar
Posting Komentar