Belajar nahwu dasar dan mufradaat - laa nahiyah - inna - bi


Setelah belajar ilmu nahwu dasar dari kitab al-muyassar , sekarang kita dapat latihan menentukan kaidah dasar nahwu, latihan i'rab, dan menambah kosakata bahasa arab (mufradaat) melalui kalimat sederhana.

Untuk latihan meng-i'rab kali ini kita ambil dari kitab أَحَادِيْثُ سَهْلَةٌ  (ahaaditsu sahlatun) buah karya DR. V. Abdurrahim, potongan hadits yang pertama.

Lihat gambar di bawah




Dari gambar di atas, sobat dapat melihat ada tiga warna berbeda. Warna ini menandakan ada kaidah nahwu di sana, yang nanti dijelaskan kemudian.

Untuk bagian pertama, kita mulai saja dengan daftar kosakata yang harus diketahui dari potongan hadits ini.

Penjelasan kata  / Mufradaat


1. Pada penggalan hadits yang merupakan kalimat sederhana ini, kita dapati dua fi'il (kata kerja) yang berbeda bentuknya karena pengaruh fa'il (pelaku). Ilmu yang membahas perubahan kata seperti ini dikenal dengan ilmu sharaf.  

Klik linknya untuk melihat dan mempelajari contoh tashrif lughawi dan tashrif istilahi. Pada pelajaran ini kita fokus hanya latihan i'rab dan mempelajari kaidah nahwu.

تَأْكُلُونَ  (ta'kuluuna) artinya kalian makan. (تَأْكُلُونَ adalah bentuk fi'il untuk dhamir أَنْتُمْ )

يَأْكُلُ  (ya'kulu) artinya dia makan. (يَأْكُلُ   adalah bentuk fi'il untuk dhamir هُوَ)

Asal katanya adalah dari أَكَلَ - يَأْكُلُ   (akala - ya'kulu) yang artinya dia makan.


Mungkin sobat melihat pada gambar di atas, kok huruf nun nya hilang? Mengapa fi'il nya menjadi تَأْكُلُوْا   bukan  تَأْكُلُونَ  ?  Jawabannya nanti dijelaskan pada bagian penjelasan nahwu di bawah.



2. شِمَالٌ  (syimaalun), artinya kiri; sebelah kiri; tangan kiri.


a. شِمَالٌ   adalah lawan kata يَمِينٌ (yamiin) yang artinya kanan; sebelah kanan; tangan kanan.

b. kata "syamaal" ( شَمَالٌ ) berbeda arti dengan syimaal ( شِمَالٌ  ) , arti syamaal adalah utara; arah utara.



3. شَيْطَانٌ (syaithaanun), artinya setan.


Jamak dari شَيْطَانٌ adalah شَيَاطِيْنُ (syayaathiinu).



Penjelasan nahwu


1. huruf lam (لاَ) pada kalimat di atas disebut laa nahiyah ( لاَ النَّهِيَةُ ) 


a. Fungsi huruf ini adalah untuk pembentuk kalimat perintah negatif  (larangan).

b. laa an-nahiyah adalah salah satu huruf jaazimah, yaitu huruf yang membuat fi'il mudhari yang terletak setelahnya menjadi dalam keadaan majzum.

c. تَأْكُلُونَ   termasuk af'alul khamsah atau fi'il yang lima.

d. Kondisi majzum bagi fi'il yang lima adalah dengan menghilangkan huruf nun terakhir, sehingga تَأْكُلُونَ    (ta'kuluuna) menjadi  تَأْكُلُوْا  (ta'kuluu).

e. kesimpulannya=> Janganlah kalian makan, bahasa Arabnya adalah =>  لاَ تَأْكُلُوْا


Untuk mengulang pelajaran (murajaah) tentang apa saja huruf jazm dan bentuk-bentuk fi'il mudhari majzum, silakan baca di sini => https://belajarbahasaarabdasar.blogspot.com/2017/09/huruf-jazm-dan-contohnya.html


2. huruf بِ  (bi) membuat isim setelahnya menjadi majrur.


Artinya = dengan; di


a. شِمَالٌ   adalah isim mudzakkar dan mufrad.

b. Marfuu' nya adalah dengan dhammah => شِمَالٌ 

c. Karena syimaal didahului oleh huruf  بِ , maka isim tersebut menjadi majruur.

d. Majrurnya dari شِمَالٌ    adalah => شِمَالٍ (syimaalin).



3. إِنَّ  membuat isim inna  menjadi manshub.


Inna adalah huruf taukid. Artinya adalah sesungguhnya. Inna ditambahkan ke dalam jumlah ismiyyah adalah untuk penekanan makna.


a. Inna digunakan di dalam jumlah ismiyyah (kalimat yang dimulai dengan kata benda atau isim).

b. Pada jumlah ismiyyah sederhana, jumlah ini terdiri dari mubtada' dan khabar.

c. Setelah ditambah inna, maka mubtada' menjadi isim inna, dan khabar menjadi khabar inna.

d. شَيْطَانٌ  pada kalimat di atas adalah mubtada'. Mubtada dalam kondisi marfuu'.

e. Setelah ditambah inna, maka شَيْطَانٌ  menjadi isim inna sehingga ia menjadi manshuub,.

f. Manshuub dari شَيْطَانٌ   adalah شَيْطَانًا  (syaithaanan).



Untuk murajaah pelajaran tentang inna, silakan klik link berikut:

Partikel inna dan saudaranya

Contoh kalimat menggunakan inna

Saudara-saudara inna



Kalimat dan artinya


لاَ تَأْكُلُوْا بِالشِّمَالِ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَأْكُلُ بِالشِّمَالِ

laa ta'kuluu bisysyimaali fa-innasy syaithaana ya'kulu bisy syimaali

artinya

Janganlah kalian makan dengan tangan kiri, karena sesungguhnya setan itu makan dengan tangan kiri.



Latihan soal dan jawaban


Terjemahkan kalimat di bawah ke dalam bahasa Arab


1. Kami makan dengan tangan kanan.

2. Saya menulis dengan pena.

3. (kamu) Jangan menulis!

4. Jangan (kamu) makan makanan ini, karena sesungguhnya makanan ini basi.

5. Bacalah buku ini, karena sesungguhnya buku ini bermanfaat.


Jawab

1. نَأْكُلُ بِالْيَمِيْنِ  (na'kulu bil yamiini)

2. أَكْتُبُ بِالْقَلَمِ  (aktubu bil qalami)

3. لاَ تَكْتُبْ (laa taktub!)

4. لاَ تَأْكُلْ هَذَا الطَّعَامَ فَإِنَّهُ فَاسِدٌ   (laa ta'kul haadzaath tha'aama fa-innahu faasidun)

5. اِقْرَأْ هَذَا الكِتَابَ فَإِنَّهُ مُفِيْدٌ  (iqra' haadzal kitaaba fa-innahu mufiidun).


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Belajar Sharaf - tashrif dari kata darasa - درس

Contoh Tashrif Fi'il Majhuul baik Fi'il Madhi maupun Mudhari'

Tashrif Lughowi & Istilahi untuk Fi'il رَأَى (ra-aa)