Idhafah - majrur - manshub - Bab 2 Dars 3 - Kitab Silsilah
Tulisan ini berisi catatan pelajaran bahasa Arab dari kitab silsilah ta'liim al-lughah al-arabiyyah. Sekarang kita sudah sampai pada pelajaran bab dua pelajaran ke tiga.
Pelajaran tiga ini lebih banyak mengulang isi percakapan pada pelajaran sebelumnya. Di sini kita akan mengambil pelajaran dan konsep dasar nahwu atau tata bahasa dalam Bahasa Arab.
Lihat gambar.
Saya tulis ulang kalimat pada gambar di atas, lalu di bawahnya saya tulis catatan pelajaran yang bisa diambil dari contoh kalimat di atas.
Pelajaran yang didapat dari kalimat di atas
1. أَنَا طَالِبٌ فِيْ الْمُسْتَوَى الأَوَّلِ = saya murid di tingkat pertama.
- أَنَا adalah orang pertama tunggal.
- أَنَا adalah mubtada' (subjek)
- jika mubtada' nya mufrad (tunggal) maka khabarnya mufrad.
- طَالِبٌ adalah khabar, ia adalah isim mufrad.
- فِيْ adalah harf jar.
- isim setelah harf jar harus dalam keadaan majrur.
- الْمُسْتَوَى adalah isim setelah huruf jar, sehingga di majrur.
- الْمُسْتَوَى termasuk al-maqshuur, sehingga bentuk khafadh (majrur) sama yaitu الْمُسْتَوَى
majrurnya dengan kasrah muqaddarah.
Lihat konsep dasar tentang al-maqshuur ini di:
https://belajarbahasaarabdasar.blogspot.com/2016/02/irab-pada-isim-perubahan-pada-kata-benda.html
- الأَوَّلِ adalah bilangan bertingkat.
- الأَوَّلِ itu majrur (dalam hal ini akhir hurufnya berharakat kasrah) karena sebagai mudhaf ilaih, mudhaf-nya adalah الْمُسْتَوَى
Untuk lebih mendalami idhafah (mudhaf-mudhaf ilaih), baca catatannya di sini:
https://belajarbahasaarabdasar.blogspot.com/2017/10/al-mudhaafu-kitab-tashiilun-nahwi.html
Baca lagi bilangan bertingkat dari satu sampai sepuluh pada pelajaran sebelumnya, yaitu di:
http://belajarbahasaarabdasar.blogspot.com/2013/05/bilangan-bertingkat-perbandingan.html
2. أَنْتَ طَالِبٌ فِي الْمُسْتَوَى الثَّالِثِ = Kamu murid di tingkat ke tiga.
Penjelasannya sama dengan poin nomor satu.
3. اِسْمِي ..... , وَ أَنْتَ؟ = nama saya ..... , siapa nama anda?
Di atas adalah ungkapan dalam bahasa Arab untuk memperkenalkan diri, khususnya menyebutkan nama kepada lawan bicara, kemudian menanyakan nama lawan bicara.
Ungkapan ini biasa diucapkan ketika perkenalan.
4. مَاذَا تَعْرِفُ ؟ = Apa yang engkau ketahui?
- تَعْرِفُ = engkau (laki-laki tunggal/أَنْتَ ) mengetahui.
- berasal dari kata عَرَفَ - يَعْرِفُ
5. أَعْرِفُ أَيَّامَ الأُسْبُوعِ = saya mengetahui hari-hari dalam sepekan.
- أَعْرِفُ = saya mengetahui
- kalimat di atas adalah jumlah fi'liyyah, atau kalimat yang diawali oleh kata kerja / fi'il.
- أَيَّامَ adalah objek dari fi'il, oleh karena itu berbentuk manshub.
- أَيَّامَ adalah jamak taksir sehingga bentuk manshubnya adalah dengan akhiran yang berharakat fat-hah.
- أَيَّامَ الأُسْبُوعِ adalah bentuk mudhaf - mudhaf ilaih.
Mudhaf ilaih adalah الأُسْبُوعِ, majrur, dan majrurnya dengan tanda kasrah pada harakat akhir.
6. أَعْرِفُ الأَرْقَامَ = saya mengetahui angka-angka
- Di atas adalah jumlah fi'liyyah yaitu kalimat yang diawali oleh fi'il (kata kerja).
- Setelah fi'il adalah objek, dan objeknya harus dalam keadaan manshub.
- الأَرْقَامَ adalah objek, ia manshub, manshubnya dengan tanda fat-hah pada harakat akhir.
7. Bentuk mufrad dari angka = رَقْمٌ
Bentuk jamak dari رَقْمٌ adalah أَرْقَامٌ
Bentuk mufrad dari hari adalah = يَوْمٌ
Bentuk jamak dari يَوْمٌ adalah أَيَّامٌ
Bentuk jamak di atas adalah contoh dari jamak taksir. Lihat catatan kitab durusul lughah mengenai jamak ini. Silakan cari catatannya pada kolom pencarian di samping.
Pada bab 2 pelajaran 3 ini, kita baru mempelajari bentuk mufrad (tunggal) dan jamak, belum mempelajari bentuk dual (mutsanna).
In syaa Allah catatan akan dilanjutkan pada tulisan berikutnya.
Komentar
Posting Komentar