Isim syarat sebagai Isim 'aamil - Kitab Tashiilun Nahwi - Pelajaran 41
الأَسْمَاءُ العَامِلَةُ = al-asmaa-u al-'aamilatu
* asmaa adalah jamak dari ismun (isim) yaitu kata benda.
* catatan ini membahas tentang isim-isim yang merupakan 'aamil pada kitab tashiilun nawhi.
* sebagian besar isim telah di bahas pada catatan sebelumnya.
* tulisan ini akan membahas isim yang belum dibahas pada catatan sebelumnya.
Dari sekian banyak isim 'aamil, pada kali ini akan diuraikan tentang الأَسْمَاءُ الشَّرْطِيَّةُ (al-asmaa-usy syarthiyyatu atau conditional isim)
Isim lainnya akan dibahas pada tulisan selanjutnya.
Aturan isim syarat
1. Isim syarat membuat dua buah fi'il mudhaari' (فِعْلٌ مُضَارِعٌ) menjadi majzum (berkondisi jazm).
2. Isim ini ditulis/diucapkan sebelum dua kalimat, yaitu kalimat syarat/kondisi ( شَرْطٌ ) dan kalimat hasil ( جَزَاءٌ ) / hasil bila syarat terpenuhi.
Contoh isim syarat
1. مَنْ (man)
Digunakan untuk manusia ( لِلْعَاقِلِ ).
Contoh kalimat:
- مَنْ يُكْرِمْنِيْ أُكْرِمْهُ = man yukrimnii ukrimhu
Artinya = Barangsiapa yang menghormatiku, Saya akan menghormatinya.
Penjelasan:
- man ( مَنْ ) pada kalimat di atas, bukan merupakan istifham ( اِسْتِفْهَامٌ ), melainkan isim syarat.
- man adalah isim syarat karena disebut sebelum dua kalimat yaitu kalimat syarat (menghormatiku), dan kalimat hasil bila syarat terpenuhi (aku menghormatinya).
- isim syarat membuat dua fi'il mudhari menjadi majzum (yukrim dan ukrim).
2. مَا (maa)
Digunakan untuk benda ( لِغَيْرِ العَاقِلِ ).
Contoh kalimat:
- مَا تَأْكُلْ آكُلْ = maa ta'kul aakul
Artinya = Apapun yang kamu makan, aku akan makan.
Penjelasan kalimat:
- maa ( مَا ) pada kalimat di atas adalah bukan istifhaam (kata tanya), namun isim syarat.
- maa membuat dua fi'il mudhari menjadi majzum (ta'kul dan aakul).
3. مَهْمَا (mahmaa)
Digunakan untuk benda ( لِغَيْرِ العَاقِلِ ).
Contoh kalimat:
- مَهْمَا تُنْفِقْ فِيْ الخَيْرِ يَنْفَعْكَ = mahmaa tunfiq fii al-khairi yanfa'-ka.
Artinya = Apa-apa yang kamu keluarkan dalam kebaikan, itu akan bermanfaat untuk kamu.
Penjelasan kalimat:
- mahmaa adalah isim syarat.
- mahmaa membuat dua fi'il mudhari berkondisi jazm (tunfiq dan yanfa').
4. مَتَى = mataa
Dalam isim syarat, artinya adalah kapanpun.
Contoh kalimat:
- مَتَى تَذْهَبْ أَذْهَبْ = mataa tadzhab adzhab.
Artinya = Kapanpun kamu pergi, aku akan pergi.
5. أَيَّانَ = ayyaana
Dalam isim syarat, artinya adalah kapanpun.
Contoh kalimat:
- أَيَّانَ تُسَافِرْ أُسَافِرْ = ayyaana tusaafir usaafir.
ARtinya = Kapanpun kamu safar, saya akan safar (bepergian/travel).
6. أَيْنَ = aina
Dalam isim syarat, artinya adalah dimanapun/kemanapun.
Contoh kalimat:
- أَيْنَ تَذْهَبْ أَذْهَبْ = aina tadzhab adzhab.
Artinya = kemanapun kamu pergi, saya akan pergi.
7. أَنَّى تَنْزِلْ أَنْزِلْ = annaa tanzil anzil.
Artinya = dimanapun kamu menetap/tinggal, saya akan menetap/tinggal.
8. حَيْثُمَا = haitsumaa
Dalam isim syarat, artinya dimanapun
حَيْثُمَا تُسَافِرْ أُسَافِرْ = haitsumaa tusaafir usaafir.
Artinya = kemanapun kamu bepergian, saya akan bepergian.
9. كَيْفَمَمَا = kaifamaa
Contoh kalimat:
- كَيْفَمَمَا تَقْعُدْ أَقْعُدْ = kaifamaa taq'ud aq'ud
Artinya = bagaimana caranya kamu duduk, saya akan duduk.
10. أَيٌّ = ayyun
Contoh kalimat:
- أَيُّ مَكَانٍ تَذْهَبْ أَذْهَبْ = ayu makaanin tadzhab adzhab
Artinya = Ditempat yang manapun engkau perge, aku akan pergi.
Contoh di atas juga bisa digunakan sebagai istifhaam (tanya), sebagaimana penjelasannya dapat dilihat pada gambar di bawah:
Sebagaimana dijelaskan pada gambar di atas, maka biasanya contoh di atas digunakan sebagai istifhaam (kata tanya) jika setelahnya hanya ada satu kalimat (satu fi'il).
Tambahan
أَدَوَاتُ الشَّرْطِ الجَازِمَةُ (adawaatisy syarthil jaazimah) adalah إِنْ (in) dan إِذْمَا (idzmaa).
Mereka juga menjazm-kan fi'il mudhaari'.
Contoh:
- إِنْ تَذْهَبْ أَذْهَبْ = in tadzhab adzhab.
Artinya = jika kamu pergi, saya akan pergi.
- إِذْمَا تَفْعَلْ شَرًّا تَنْدَمْ = jika kamu berbuat keburukan, kamu akan menyesal.
Ada juga adawat syarat yang tidak menjazm-kan, seperti tampak pada gambar di bawah ini:
Komentar
Posting Komentar