الحَرْفُ الغَيْرُ العَامِلَةِ - al-harful ghairul 'aamilah - Kitab Tashiilun Nahwi - Pelajaran 50
Berikut adalah huruf-huruf yang bukan 'aamil
1. حُرُوْفُ التَّنْبِيْهِ (huruufut tanbiih)
- Huruf tanbih adalah huruf untuk notifikasi.
- Biasanya huruf tanbih digunakan untuk menarik perhatian pendengar (lawan bicara).
- Hurufnya adalah : أَلاَ , أَمَا , هَا => alaa, amaa, haa
Contoh kalimatnya:
- أَلاَ اِنَّ نَصْرَ اللَّهِ قَرِيْبٌ = alaa inna nashrallahi qariibun
Artinya = Perhatikanlah! sesungguhnya pertolongan Allah dekat.
- أَمَا زَيْدٌ نَائِمٌ = amaa Zaidun naa-imun.
Artinya = Lihatlah! Zaid sedang tidur.
2. حُرُوْفُ الإِيْجَابِ (huruuful iijaab)
- Huruf iijaab adalah huruf yang digunakan untuk afirmasi (penegasan/penguatan) kalimat sebelumnya.
- Huruf iijaab tersebut adalah :
a. نَعَمْ = na'am => iya
Na'am digunakan untuk mengkonfirmasi pernyataan.
Contoh dalam pertanyaan:
أَجَاءَ زَيْدٌ ؟ = a jaa-a zaidun?
نَعَمْ = na'am.
Artinya = Apakah Zaid telah datang?
iya.
b. بَلَى = balaa = ya, kenapa tidak.
Digunakan untuk mengubah statemen yang negatif menjadi positif.
Contoh kalimat:
- أَلَمْ يَقُمْ زَيْدٌ ؟ = a lam yaqum zaidun?
Artinya = Apakah Zaid belum bangun?
Jawab : بَلَى = balaa => sudah.
Ini maknanya sama dengan قَدْ قَامَ زَيْدٌ (qad qaama zaidun) => sesungguhnya zaid telah bangun.
c. إِيْ (iiy) => iya
- Huruf ini maknanya sama dengan na'am.
- Digunakan untuk menjawab pertanyaan dan dilanjutkan dengan sumpah.
Contoh penggunaan:
- أَقَامَ زَيْدٌ؟ = a qaama zaidun?
Artinya = Apakah Zaid bangun?
Jawaban menggunakan iiy => إِيْ وَاللّهِ = iiy wallahi => iya, demi Allah!
Maksud jawaban ini adalah bahwa Zaid telah bangun.
Bersambung.
Komentar
Posting Komentar