Fi'il laazim - Kitab Tashiilun Nahwi - Pelajaran 36
Pembahasan tentang fi'il sebagai 'aamil dapat anda baca pada pelajaran sebelumnya yaitu:
- Fi'il ma'luum : yang menashabkan dan merafa'kan isim setelahnya.
http://belajarbahasaarabdasar.blogspot.com/2017/09/fiil-maruf-atau-malum.html
- Fi'il majhul : yang juga merafa'kan dan menashabkan isim setelahnya.
http://belajarbahasaarabdasar.blogspot.com/2017/09/fiil-majhul-kitab-tashiilun-nahwi.html
Pembagian fi'il berdasarkan ada atau tidaknya objek penderita
Pembagian fi'il berdasarkan ada tidaknya objek atau مَفْعُوْلٌ بِهِ (maf'ul bih) ada dua, yaitu:
1. الفِعْلُ اللَّازِمُ = al-fi'lu al-laazimu = fi'il lazim = kata kerja intransitif
2. الفِعْلُ المُتَعَدِّيْ = al-fi'lu al-muta'addii = kata kerja transitif
Pada catatan kali ini saya akan membahas tentang kata kerja intransitif (fi'il laazim).
الفِعْلُ اللَّازِمُ = fi'il laazim
Fi'il lazim adalah fi'il yang mempunyai makna atau artinya dapat dimengerti walaupun objek
penderita (maf'ul bih) tidak disebutkan atau tidak dituliskan.
Dengan kata lain fi'il lazim adalah fi'il yang tidak memerlukan objek penderita.
Contoh fi'il laazim
- Muhammad duduk, bahasa arabnya adalah جَلَسَ مُحَمَّدٌ (jalasa Muhammadun).
Penjelasan kalimat:
- Muhammad adalah faa'il => faa'il adalah marfuu'
- jalasa (duduk) adalah kata kerja (fi'il) yang tidak memerlukan objek.
- jalasa adalah 'aamil yang membuat isim (dalam hal ini faa'il) menjadi rafaa'.
Catatan selanjutnya adalah tentang fi'il muta'addi.
Komentar
Posting Komentar