Arti Kata "Auliya" Dalam Bahasa Arab
Kata "Auliya" Menurut Warga Saudi
Oleh: Prof. Sumanto Al Qurtuby
Ahlibahasarab.blogspot.com - Karena didorong oleh rasa penasaran dengan heboh Surat Al-Maidah 51, khususnya tentang makna dari kata "auliya", maka saya pun bertanya kepada para murid dan teman-teman Saudi-ku. Kalau mau sebetulnya gampang mencari makna atau arti kata ini, tinggal buka kamus Bahasa Arab yang kredibel, kita akan tahu sederet arti kata "auliya" ini. Tapi sebagai antropolog, saya harus menggali data dan informasi dengan bertanya kepada orang bukan pada buku/kamus.
Para teman dan muridku itu agak kaget saya bertanya arti kata atau penggunaan kata "auliya" oleh masyarakat Arab/Saudi kontemporer. Menurut mereka, kata ini adalah Bahasa Arab klasik (fushah) yang sudah jarang digunakan dalam komunikasi sehari-hari.
Kalaupun kata ini digunakan, penggunaanya dalam konteks yang sangat spesifik dan mengandung arti/makna spesifik seperti:
Pertama, ayah, ibu, paman atau siapa saja yang menjaga, mengasuh, melindungi, dan mengurus anak. Atau jika anak itu tidak punya ayah-ibu (yatim-piatu) sehingga diurus oleh negara atau pemerintah, maka pemerintah itulah sebagai "auliya" (legal guardian) karena telah mengurus anak tadi. Orang Saudi kalau melihat ada anak kecil sendirian di jalan tanpa orang dewasa, maka mereka akan tanya: "Aina wali amrik" ("Mana walimu"?).
Kedua, kata "auliya" juga berarti "wali murid". Dalam surat-surat formal dari sekolahan misalnya tertulis: "Ila auliya al-umur" ("Kepada para wali murid").
Ketiga, orang-orang saleh dan alim yang dekat dengan Allah. Di Indonesia misalnya ya Walisongo atau siapa saja yang dianggap saleh dan alim oleh kaum Muslim.
Keempat, teman atau sekutu.
Saya pun bertanya lagi: "Kalau untuk pemimpin pemerintahan seperti presiden, gubernur, walikota, dlsb, kata apa yang digunakan?" Mereka serentak menjawab: "wulah" (jamak dari "waa-lii" kalau "auliya" jamak dari "wa-lii"). Contoh dari kata "wulah" ini adalah sultan (seperti di Oman), raja atau malik (seperti di Saudi), amir (seperti di Qatar), hakim, gubernur, walikota atau umdah, dlsb.
Jadi tahu kan sekarang penggunaan kata "auliya" bagi warga Saudi. Nah sekarang apa arti kata "Auliya Pohan" hayo?
Demikian sekilas info. Semoga ada manfaatnya.
Jabal Dhahran, Arab Saudi
Para teman dan muridku itu agak kaget saya bertanya arti kata atau penggunaan kata "auliya" oleh masyarakat Arab/Saudi kontemporer. Menurut mereka, kata ini adalah Bahasa Arab klasik (fushah) yang sudah jarang digunakan dalam komunikasi sehari-hari.
Kalaupun kata ini digunakan, penggunaanya dalam konteks yang sangat spesifik dan mengandung arti/makna spesifik seperti:
Pertama, ayah, ibu, paman atau siapa saja yang menjaga, mengasuh, melindungi, dan mengurus anak. Atau jika anak itu tidak punya ayah-ibu (yatim-piatu) sehingga diurus oleh negara atau pemerintah, maka pemerintah itulah sebagai "auliya" (legal guardian) karena telah mengurus anak tadi. Orang Saudi kalau melihat ada anak kecil sendirian di jalan tanpa orang dewasa, maka mereka akan tanya: "Aina wali amrik" ("Mana walimu"?).
Kedua, kata "auliya" juga berarti "wali murid". Dalam surat-surat formal dari sekolahan misalnya tertulis: "Ila auliya al-umur" ("Kepada para wali murid").
Ketiga, orang-orang saleh dan alim yang dekat dengan Allah. Di Indonesia misalnya ya Walisongo atau siapa saja yang dianggap saleh dan alim oleh kaum Muslim.
Keempat, teman atau sekutu.
Saya pun bertanya lagi: "Kalau untuk pemimpin pemerintahan seperti presiden, gubernur, walikota, dlsb, kata apa yang digunakan?" Mereka serentak menjawab: "wulah" (jamak dari "waa-lii" kalau "auliya" jamak dari "wa-lii"). Contoh dari kata "wulah" ini adalah sultan (seperti di Oman), raja atau malik (seperti di Saudi), amir (seperti di Qatar), hakim, gubernur, walikota atau umdah, dlsb.
Jadi tahu kan sekarang penggunaan kata "auliya" bagi warga Saudi. Nah sekarang apa arti kata "Auliya Pohan" hayo?
Demikian sekilas info. Semoga ada manfaatnya.
Jabal Dhahran, Arab Saudi
Komentar
Posting Komentar