PENGALAM NGAJI RAMADHAN DI PONPES LANGITAN TUBAN

http://ahlibahasaarab.blogspot.com/
AhlibahasaArab.blogspot.com Tuban - Panggil saja saya Fadhol. udah kan mblo kenalanya. Langsung saja sebenarnya saya mau cerita banyak mblo, pengalamanku mondok nok pesantren keren iki. Tapi sitik-sitik sek bae lah mblo.. iya saya akan cerita ketika ngaji Kitab Hidayatul Adzkiya. Karna kitab ini adalah kitab wajib yang harus dikaji dan selalu dikaji ketika bulan Ramadhan.

Kitab karangan Alm KH. Abdullah Faqih iki  luwih akeh mempelajari tentang ilmu tasawuf atau ilmu dalam rangka ingin lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. Kemudian, untuk pengajian kitab ini,Yai sekaligus gurunya adalah KH. Ubaidillah Faqih yang juga merupakan putra pertama Alm KH. Abdullah Faqih. Jadwal mengajinya adalah dilaksanakan setelah jamaah sholat ashar dan bertempat di Mushollah utama PP. Langitan.

Suasana hati saya saat mengaji kitab Hidayatul Adzkiya' ini sangat lah lemah dan lesu mblo.. seolah saya salah terus, sangat jauh dari sang Pencipta dan kepingin istigfar terus, betapa kotornya diri ini. Memang saat mengaji kitab ini tasawufnya menyentuh, karna memang basis dari kitab ini adalah Ihya’ Ulum Ad-din karangan Imam Gozali. Bahkan mbah Yai Ubaidillah Faqih juga sering menghatamkan Kitab ihya’ jadi beliau sangat mendalami tasawuf dan ketika menyampaikan kitab Hidayatul Adzkiya' sangat mengena dan membekas dihati. Tidak Cuma saya, teman santri yang lain bahkan banyak yang menagis. Tapi saya strong kok mblo. Saya gak nangis tapi sangking sedihe sampai Ngantuk. Hahaha jadinya saya ketinggalan ilmunya deh. Heemmm kenapa saya Ngantuan ya… :D

Selama mengaji kitab ini banyak sekali ilmu yang saya dapat mblo, terutama mengenai tata cara dalam mencari ilmu, tata caradalam bersikap di masyarakat dsb. Singkat cerita, langsung saja, berikut ini adalah poin2 rangkuman yang berhasil saya catat baik dari isi kitabnya maupun dawuhan Yai Ubed ketika mengajarkanya.
  • Ilmu itu adalah untuk diamalkan,tidak untuk hanya dimiliki sendiri, dipakai sebagai bekal dalam perdebatan,bahkan untuk kebanggaan-kebanggaan.
  • Untuk mempermudah mencari ilmutersebut, hendaknya mempelajari wasiat songo berikut ini, karena faedah danmanfaatnya akan sangat terasa dalam proses mencari ilmu tersebut. Dan tidaklupa juga untuk selalu dikerjakan pula sebagai bentuk amalan.
  • Wasiat songo pertama adalah taubat, taubat diawali dengan rasa menyesal kemudian berhenti melakukannya terus meninggalkan perbuatannya dan apabila ada yang diutangi maka wajib membayarnya. Baru setelah itu benar-benar merasa bersalah dan memohon ampun kepada Allah SWT sebagai bentuk taubat nasuhah.
  • Karena memang manusia itu bisalepas dari perbuatan dosa maka amalan Taubat hendaknya dilakukan secara terusmenerus dan kontinyu.
  • Wasiat songo berikutnya adalah Qonaah, yakni terima ing pandum atau biasa disebut menerima dan bersyukur atasnikmat yang diberikan oleh Allah SWT kepada kita.
  • Dalam proses mencari ilmu jugabisa dipakai sebagai tempat berlatih qonaah, yakni dengan cara meninggalkansemua hal yang sifatnya senang-senang. Yaitu berlatih menjadi orang susahdahulu, rekoso sehingga nantinya bisa berakhir dengan bahagia.
  • Kuliah adalah tempat untuk mencariilmu, mencari pengalaman, relasi dan juga tempat untuk beribadah.
  • Wasiat songo selanjutnya adalahberlajar zuhud atau bisa disebut juga bertapa dari barang-barang dunia. Zuhudjuga bisa berarti tidak memikirkan tentang dunia, yang ada hanyalah akhiratnya.Sebab dalam hakikatnya hidup di dunia adalah sebagai ladang tandur yang akandipanen pada saat sudah di akhirat.
  • Orang yang zuhud akan selaluberusaha dan beribadah tidak mengharapkan sedikitpun belas kasihan dari oranglain.
  • Orang zuhud berpikiran ada tidak adanya harta di dunia adalah sama saja yaitu untuk ibadah. Harta dunia beradadi tangannya tidak di hatinya. Yang ada di hatinya adalah akhirat dan ibadah.
  • Orang yang zuhud yang kayabiasanya adalah orang yang ahli dermawan, ahli pengasih, dan ahli pewewehan.
  • Wasiat songo selanjutnya adalah belajar yang sungguh-sungguh mengenai ilmu agama dan mengamalkannya dengan baik.
  • Dawuh Yai Ubed, belajarlah ilmu itu yang 1. Membenarkan Ilmu Agamamu 2. Membersihkan Hatimu, 3. Menenangkan Jiwamu.
  • Wasiat songo selanjutnya adalah melakukan amalan ibadah sunnah dengan istiqomah. Sebab dengan memiliki satuamalan ibadah sunnah yang itu dilakukan secara terus menerus tanpa bolong makaganjaranya bisa mempermudah urusannya selama hidup di dunia ini.
  • Ibadah sunnah itu sendiri banyak macamnya, bisa sholat sunnah rawatib, tahajud, dhuha, dll. Yang terpentingadalah dilakukan setiap hari dan terus menerus secara istiqomah.
  • Wasiat songo selanjutnya adalah tawakkal terhadap Allah SWT. Yaitu selalu berdoa dan percaya kepada Allah SWT.
  • Dengan tawakkal maka bisa berlatihmenjadi orang yang mandiri tidak mengharap2kan pemberian orang lain. Menjagakehormatannya untuk tidak menjadi hina dimata orang lain. Karena meskipun tidakpunya apapun tapi tetap merasa terhormat di mata Allah swt.
  • Wasiat songo berikutnya adalah tentang ikhlas. Melakukan ibadah adalah hendaknya dilakukan dengan rasa ikhlas tanpa mengharap-harap imbalannya.
  • Dalam beribadah juga tidak boleh bersikap riya, alias mempertunjuk-tunjukkan ibadahnya karena hal itu jugabagaikan api yang membakar kayu pahala kita, sehingga pahala yang sudah kitakumpulkan akan hilang begitu saja ketika kita mempunyai niat beribadah denganriya tersebut.
  • Orang yang bersifat ikhlas akan dijamin ditinggikan derajat kemulyaannya di sisi Allah swt. Karena orang yangmulya di mata Allah adalah orang yang imannya paling tinggi dalam beribadah,ikhlas dan tidak mengharap apa-apa.
  • Wasiat songo selanjutnya adalah tata caradalam berteman. Hendaknya apabila berteman memilih teman yang tidakpengangguran dan sering melakukan perbuatan maksiat.
  • Bahkan, apabila berada di sebuahkaum yang semuanya melakukan keburukan maka hendaknya keluar dan menyendiri disebuah tempat yang sepi dan jauh. Hal itu dilakukan untuk mencari ketenangandan menghindari keiikutsertaan dalam melakukan keburukan tersebut.
  • Wasiat songo selanjutnya adalah menghargai waktu. Hendaknya dalam mengarungi waktu ini adalah tidakdianggurkan, alias selalu diisi dengan kegiatan-kegiatan positif. Seperti melakukan sholat sunnah, belajar dan mempersiapkan diri untuk sholat berjamaah.
  • Hendaknya juga Ketika mengingat waktu itu tidak lupa untuk berdzikir kepada Allah SWT. Karena dengan selalu mengingat Allah SWT, maka segala niat dan urusan yang akan dihadapi tidak akan lepas dari Nya. Dan bahkan selalu dalam lindungan Nya.
Dalam kitab ini, sebenarnya banyak kajian yang masih belum saya utarakan di atas mblo, apabila ingin memperdalam lagi mblo, saya sarankan besok romadhon depan ngaos ten mriko geh. Di Ponpes Langitan Tuban Jawa Timur. Hehee. Jadi kangen deh dengan pesantren ini. Miss You Langitan……….. Bersambung iya mblo. :v
---------------
-------------------------

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Belajar Sharaf - tashrif dari kata darasa - درس

Contoh Tashrif Fi'il Majhuul baik Fi'il Madhi maupun Mudhari'

Tashrif Lughowi & Istilahi untuk Fi'il رَأَى (ra-aa)